Selasa, 30 Maret 2010

Wajah Home Schooling

Tiap wajah home schooling tidak ada yang sama. Karena karakter dan kebiasaan masing-masing keluarga berbeda.

:(

Sehingga ide homeschooling ini menjadi suatu topik yang berat untuk didalami. Orang rata-rata terbiasa dijejali dengan suatu ide, dibuat familiar sehingga kemudian percaya bahwa sesuatu yang absolut pasti hanya datang melalui suatu cara. Sayapun begitu. Rasanya asing sekali mempercayakan diri sendiri untuk belajar mencari tahu pengetahuan seperti apa yang harus saya berikan kepada anak saya sendiri. Saya merasa tidak pintar, bukan profesor maha tahu, sehingga tidak pede mengasuh dan mendidik anak sendiri.




Minggu, 21 Maret 2010

Konser Pertama Fidel, 14 Mar 2010

Lanjutan dari les musik Fidel, Minggu 14 mar 2010 adalah konser pertama nya sebagai murid Music Wonderland.

Konsernya adalah menyanyikan lagu "Twinkle Little Stars" dan lagu adaptasi jepang yang dipelajari di sekolahnya, "Matahari - Could it be the sun?"

This is a giant leap untuk Fidel yang pemalu, aku tidak bisa membayangkan dia tampil depan umum, jangan-jangan dia bakal ga mau naik panggung. Tapi, kami sebagai orangtuanya sudah sepakat untuk selalu percaya yang terbaik dari anak kami.

Selama 2 minggu, kursus musik nya diselingi dengan latihan menyanyi, latihan blocking, membahas baju yang akan dipakai. Terus terang, aku ragu Fidel akan mau maju ke panggung, apalagi terutama karena latihan di kelas kursus pun kelihatannya sudah membuat dia bosan, mengulang-ulang blocking dan twinkle little stars dan matahari. Aku mencoba prinsip less is more.

Selama di rumah, kami tidak berlatih lagu itu, tidak ada latihan gaya, tidak ada latihan blocking, no pressure, nothing. Kalau nanti di konser, ternyata Fidel screw up, it's ok, bagian dari proses belajarnya. Hasil akhir tidak penting buat kami. Yang membuatku khawatir hanyalah kalau Fidel yang tidak pernah latihan akan mengacaukan performance yang lain.

Jadilah, minggu pagi berangkat ke tempat konser seperti layaknya mau jalan-jalan. Sampai disana, Fidel yang terakhir sampai, semua temannya sudah berkumpul dan sudah gladi bersih. Awalnya Fidel masih malu-malu, berkumpul di backstage pun dia tidak mau ditinggal.


Sesaat sebelum tampil, syukurlah dia malah minta ditinggal, jadi setelah itu aku buru-buru lari ninggalin backstage untuk liat penampilan dia pertama kali, konser musik ala yamaha, Ini dia bersama temannya ki-ka Helga, Arkan, Abigail, Fidel.


Latihan atau tidak, memang bisa jadi belum penting, yang penting saat dia masih kanak-kanak adalah good experience. Life is not always about winning, so we try so hard to teach Fidel how to enjoy life.

Kamis, 11 Maret 2010

One of advantage on HE

Saya sendiri mengakui belum yakin 100 persen tentang bagaimana memilih metode pendidikan Fidel usia 6 tahun ke atas, apakah masuk sekolah swasta katolik terdekat atau lanjut Home Schooling/Home Education. Ini masalah Percaya Diri dan Komitmen orangtuanya Fidel.

Tapi, gambar berikut menunjukkan one of advantage dengan memilih HE. Yaitu, Fidel yang saat ini belum pasti apakah dominan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri, bisa belajar menulis dan menggambar di rumah dengan bebas.


Motorik Kasar dan Motorik Halus: Jadi satu

Belajar menggunakan gunting adalah motorik kasar, akan tetapi yang digunting adalah bentuk lingkaran yang sudah ditandai, sehingga mengasah juga kemampuan motorik halus Fidel. Kemudian, ditempel.



Proses belajar ini dilakukan on weekend, kira-kira berdurasi 30 menit, dengan salah satu hasil akhir seperti berikut ini:


Sharing: Komitmen untuk HE

Saya termasuk orang yang berpikiran begini,:  apa pentingnya sosialisasi pada anak sejak dini ? Kalau yang didapat adalah peer pressure terlalu dini pada anak yang kemudian menyebabkan anak mengadopsi segala bad behaviour dari teman sebayanya.

Too early peer pressure, menurut saya bisa menyebabkan Fidel tidak bisa menjadikan dirinya oleh dirinya sendiri. Ia akan terlalu sibuk berusaha agar 'diterima' oleh komunitas, sehingga ia bahkan tidak akan sadar apakah yang dia serap adalah bad behaviour, karena yang penting adalah dia ingin diajak ikut serta, in da' gank.

Ngapain jg kita buru-buru nyekolahin anak kita ke Playgroup atau TK, no matter how presticious itu sekolah, kalau ternyata tidak membantu speed-up perkembangan anak kita, tapi justru malah bisa "menjerumuskan" anak kita sendiri? Well, ini adalah sebuah opini pribadi yang tidak untuk disebarluaskan pada umum.

But, however, bukan berarti skipping preschool (dan mungkin juga kindergarten) akan membuat Fidel ketinggalan "pelajaran". Ini masalah komitmen orangtuanya. Contoh: pulang kantor, saya bisa memilih untuk nongkrong sama temen-temen kantor atau ex temen kuliah untuk nomat, nge gym, arisan, nongkrong atau apa deh pilih..atau pilih pulang ke rumah buru-buru untuk belajar bersama Fidel). Begitu jg dengan weekend, kita bisa pilih mau jalan-jalan ke mal untuk memuaskan hasrat kita sendiri berjalan-jalan dan window shopping (atau shopping beneran) atau komitmen belajar bersama anak di rumah atau diluar rumah. Pada usia Fidel yang baru mau 4 tahun, Ibu bekerja pun masih bisa lo melakukan home education pada anak, karena sesuai guideline dari Depdiknas Paket A setara SD jumlah jam pendidikan minimum adalah 3,3 jam/hari, atau kalau di buat dalam satuan SKS adalah 30 SKS/semester dengan definisi 1 SKS adalah 35 menit. Itu untuk Paket A yaitu anak SD lo, berarti kalau untuk anak preschool jam belajar minimum per harinya bisa kurang dari itu. Cukuplah sejam sehari, asalkan komitmen orangtuanya dijaga.

Saya akui memang sulit memulai suatu proses home schooling atau home education, karena metode pendidikan dan bahan ajar yang diterapkan sepenuhnya diserahkan pada kita, orangtuanya. Kadar percaya diri orangtua ditantang, dan lebih penting lagi tentunya kadar komitmen.