Jumat, 15 Januari 2010

Sekolah alam, belajar sore-sore

Puji syukur pada Tuhan kalau generasi mendatang masih bisa menikmati air sebagaimana air adalah kebutuhan manusia yang utama, juga kalau generani muda mendatang masih bisa mengenal dan menikmati konsep tanah atau Bumi sebagai Ibu yang memberi tanpa pamrih.

Tapi, seberapa banyak anak kita yang adalah generasi mendatang mengenal tanah sebagai seorang Ibu? Kebanyakan dari kita, orangtua, menganggap anak yang bermain tanah adalah kotor, sehingga anak tidak akrab dengan kondisi tanah, bahkan ada yang jijik atau "takut" terkena tanah.

Saya saja yang merasa perlu mengenalkan konsep tanah kepada anak, sempet senewen sendiri melihat Fidel "sekolah" di empang belakang rumah, dengan sepatu bot nya dan cangkul ditanah, sibuk menggaruk2 tanah yang menurut dia adalah "mbantuin eyang kakung nanem rumput"




Lagi-lagi, another simple montessori, practical life lesson, children outbound..but I call it home education. Praise the Lord, masih ada eyang kakung dan eyang utinya. Bundanya lagi rosario biar dibimbing Bunda Maria memilih jalan hidup. 

Tidak ada komentar: