Rabu, 03 Februari 2010

Percaya yang terbaik pada diri setiap anak

Buat kami tidak gampang melakukan assessment terhadap potensi bakat Fidel, walaupun ternyata pada beberapa kesempatan Fidel membuktikan bahwa yang perlu dilakukan kami sebagai orangtua adalah sebatas memberi kesempatan, menunjukkan dukungan dan menerima apa adanya, dan kemudian percaya yang terbaik pada diri setiap anak. Maka dengan berkat Tuhan, segala daya dan upaya yang kita lakukan, mendapat jalan terbaik.

Aku dan Wangsit sudah mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang kami yakin mengarah pada fakta bahwa Fidel tidak menyukai sekolah musik dan mungkin akan lebih bebas saat dia belajar di rumah. Walaupun begitu, setiap pergi les kami jalani tanpa beban, dan dengan dukungan 100 persen dan penerimaan apa adanya si anak sebanyak 200 persen.

Kami berusaha enjoy walaupun Fidel menunjukkan sikap bosan atau ngantuk, terlebih-lebih saat sesi maju menyanyi ke depan. Fidel tidak pernah mau maju menyanyi sendirian, selalu minta ditemani. Moment itulah yang juga menjadi acuan saya menilai kegagalan Fidel mengikuti sekolah musik. Tapi, siapa sangka, merasa diterima apa adanya, Fidel menunjukkan yang terbaik dari dirinya.

"Bunda, aku maju sendiri aja ya, Bunda ga usah ikut.."

itulah kata-katanya dengan gagah berani dan maju menyanyi di depan.

 


Selesai maju menyanyi twinkle little stars dengan keras, dia kembali ke tempat duduk dan mengucap "Bunda, aku hebat ya berani maju ke depan sendiri?"
Aku mengiyakan, lalu kutanya gini, "jadi, Fidel berani kl di sekolah nanti maju sendirian seperti ini?

Dijawab gini, "nanti dulu, kl di sekolahan Fidel tetep sama Mbak..krn Fidel belum belajar, nanti aku musti belajar dulu biar berani kayak sekarang" 

Well, whadya' know? We gave Fidel the time as much as he needed, we trust him because we hope he'd developed things that built him as a self, not jus a confidence or elses good but the one who has faith in himself, who believes in himself.





Tidak ada komentar: